Belajar ilmu robot, membuat, hingga menciptakan robot yang inovatif dan
berguna untuk masyarakat merupakan aksi yang digalang oleh para penggiat
robot yang tergabung dalam komunitas Robot Indonesia.
Ingin
menjadikan Indonesia mandiri dalam bidang teknologi, khususnya pembuatan
robot, menjadi salah satu alasan di balik terbentuknya komunitas Robot
Indonesia. Komunitas yang berdiri pada Desember 2011 ini bisa dibilang
komunitas yang melek inovasi dalam bidang teknologi khususnya robot.
Sebab, Ketua komunitas Robot Indonesia Adiatmo Rahardi mengatakan, orang
yang ingin menciptakan dan berinovasi dengan robot di Indonesia itu
cukup banyak, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Komunitas
ini ingin menjadi wadah bagi para penggiat robot,” lanjutnya. Berbagai
kegiatan pun digelar untuk selalu mengasah kemampuan para anggota dalam
berinovasi dengan robot. “Mulai dari menggelar acara seminar, pelatihan,
hingga ajang kompetisi robot di berbagai negara, seperti Amerika,
Korea, Singapura, dan negara lainnya,” ungkap sang ketua yang akrab
disapa Adi. Siapa sangka, komunitas ini digeluti oleh semua kalangan
dari yang amatir hingga yang para ahli seperti profesor.
Translate
Tuesday, 20 May 2014
TEKNOLOGI ROBOTIKA - NEWS
Tangan buatan yang benar terhubung dengan otak atau tubuh penggunanya yang sering disebut lengan bionic yang juga sering kita lihat di film fiksi ternyata bukan hal fiksi lagi dan sebentar lagi dapat dibeli secara komersial karena FDA (lembaga makanan dan obat di Amerika) telah menyetujui lengan buatan bernama “Luka” buatan DEKA yang merupakan perusahaan Dean Kamen (inventor Segway) untuk dapat dijual secara komersial. Proyek ini dimulai pada tahun 2006 yang dibiayai oleh DARPA untuk melakukan riset perangkat lengan “prostetik” yang lebih baik bagi para veteran yang pulang dari perang IRAK.
Lengan robot ini bisa digunakan untuk membantu mereka yang kehilangan lengan untuk mendapatkan lengan pengganti yang dapat melakukan sampai 10 fungsi komplek yang berbeda, termasuk menggunakan kunci dan risleting. Lengan bionik ini digerakkan oleh sinyal tubuh penggunanya sehingga bisa dikatakan bisa menggantikan sebagian dari “fungsi lengan” asli karena bisa membaca sinyal “perintah” yang dikirim oleh otak.
Deka Arm System nama lengkap lengan ini, dibuat oleh Deka Research and Development Corporation di Manchester, New Hampshire, menggunakan elektroda electromyogram untuk mendapatkan sinyal elektrik dari kontraksi otot di mana lengan prostesis ini dipasangkan, atau dari pengontrol nirkabel yang digerakan oleh pergerakan kaki.
Subscribe to:
Posts (Atom)